Ponsel memang membantu manusia, tetapi juga berbahaya. Tak hanya
berdampak negatif pada kesehatan, penuaan juga jadi masalah. Menurut
studi, sering memakai ponsel membuat cepat tua.
Penuaan tidak
berhubungan dengan radiasi yang selama ini ditakutkan banyak kalangan.
Masalah itu justru dipicu postur tubuh yang berubah. Menurut Dr Kiran
Lohia, Medical Director of Lumiere Dermatology, pengguna ponsel bisa
menunduk sampai berjam-jam.
Akibatnya, otot leher menjadi pendek.
Itu juga memengaruhi tarikan gravitasi pada kulit. Alhasil, kulit
menjadi kendur. Penampilan akan tampak jauh lebih tua dibanding usia
sebenarnya.
Pernyataan itu juga diperkuat dokter lainnya, yang mengatakan bahwa terlalu sering menggunakan gadget dapat membawa tanda-tanda awal penuaan. Gurat pada wajah, keriput, dan kulit mengendur.
Selain
memengaruhi postur tubuh, penggunaan ponsel dalam jangka panjang juga
dapat menyebabkan alergi kulit. Sebab, ada nikel dan kobalt pada ponsel,
yang dapat menyebabkan dermatitis.
Dua bahan itu juga memicu rasa gatal dan ruam pada kulit.
Untuk mengatasinya, para ahli menyarankan menggunakan hand free. Sehingga, kulit tidak bersentuhan dengan ponsel secara berlama-lama. Postur tubuh juga perlu dijaga dengan olahraga.
Total Tayangan Halaman
Selasa, 03 Juni 2014
Khitan Efektif Mencegah Kanker Prostat
Ada alasan mengapa pria harus dikhitan. Bagi kesehatan, khitan banyak
manfaat. Penelitian di Kanada mengungkap, pria yang disunat lebih kecil
kemungkinan terjangkit penyakit kanker prostat.
Menurut penelitian yang diterbitkan BJU International, pria yang dikhitan di usia setahun, 14 persen lebih kecil kemungkinan terkena kanker prostat. Jika dikhitan setelah usia 35 tahun, kemungkinannya 45 persen lebih kecil.
Pencegahan terhadap kanker prostat itu bisa lebih efektif lagi untuk ras tertentu. Mengutip Daily Mail, orang kulit hitam yang dikhitan, 60 persen lebih kecil kemungkinannya terkena kanker prostat.
“Ini penemuan menarik. Pria kulit hitam memiliki tingkat kanker prostat tertinggi di dunia, dan tidak pernah dijelaskan,” kata Dr Marie-Elise dari University of Quebec. Kini, itu bisa dicegah dengan khitan.
Bagaimana hubungan khitan dan kanker prostat? Marie menerangkan, sunat dapat mengurangi risiko tertular atau terinfeksi penyakit menular seksual. Hal itulah yang menjadi faktor risiko kanker prostat.
Menurut Marie, itu menjelaskan penurunan risiko kanker prostat pada laki-laki yang disunat pada usia lebih muda. Rupanya, pria yang berusia 35 tahun ke atas lebih memiliki kondisi yang patut diselamatkan.
“Pria 35 tahun mungkin memiliki kondisi patologis kulup yang menyebabkan mereka harus disunat,” paparnya. Itu didapat setelah meneliti 1.590 pasien kanker prostat di Montreal dan 1.618 pria sehat.
Mengutip Daily Mail, sampai saat ini, faktor risiko kanker prostat yang teridentifikasi adalah usia lanjut, riwayat keluarga, dan keturunan.
Menurut penelitian yang diterbitkan BJU International, pria yang dikhitan di usia setahun, 14 persen lebih kecil kemungkinan terkena kanker prostat. Jika dikhitan setelah usia 35 tahun, kemungkinannya 45 persen lebih kecil.
Pencegahan terhadap kanker prostat itu bisa lebih efektif lagi untuk ras tertentu. Mengutip Daily Mail, orang kulit hitam yang dikhitan, 60 persen lebih kecil kemungkinannya terkena kanker prostat.
“Ini penemuan menarik. Pria kulit hitam memiliki tingkat kanker prostat tertinggi di dunia, dan tidak pernah dijelaskan,” kata Dr Marie-Elise dari University of Quebec. Kini, itu bisa dicegah dengan khitan.
Bagaimana hubungan khitan dan kanker prostat? Marie menerangkan, sunat dapat mengurangi risiko tertular atau terinfeksi penyakit menular seksual. Hal itulah yang menjadi faktor risiko kanker prostat.
Menurut Marie, itu menjelaskan penurunan risiko kanker prostat pada laki-laki yang disunat pada usia lebih muda. Rupanya, pria yang berusia 35 tahun ke atas lebih memiliki kondisi yang patut diselamatkan.
“Pria 35 tahun mungkin memiliki kondisi patologis kulup yang menyebabkan mereka harus disunat,” paparnya. Itu didapat setelah meneliti 1.590 pasien kanker prostat di Montreal dan 1.618 pria sehat.
Mengutip Daily Mail, sampai saat ini, faktor risiko kanker prostat yang teridentifikasi adalah usia lanjut, riwayat keluarga, dan keturunan.
8 Aktivitas Sederhana untuk Cerdaskan Otak
Otak sejatinya punya
kekuatan luar biasa. Yang perlu dilakukan hanya mengoptimalkannya.
Sebab, bahkan seorang jenius seperti Einstein saja tak sampai
menggunakan 10 persen dari otaknya.
Bukan tak mungkin Anda bisa lebih cerdas dibanding Albert Einstein atau Bill Gates. Mengutip laman Huffington Post, berikut beberapa cara memaksimalkan fungsi otak dan menjaganya sesehat mungkin.
Belajar
Bukan tak mungkin Anda bisa lebih cerdas dibanding Albert Einstein atau Bill Gates. Mengutip laman Huffington Post, berikut beberapa cara memaksimalkan fungsi otak dan menjaganya sesehat mungkin.
Belajar
Pendidikan bisa
melindungi otak dari memudarnya fungsi mental. Teorinya, orang yang
berpendidikan punya cadangan kognitif lebih besar. Mereka yang malas
belajar cenderung menderita Alzheimer.
Teka-teki silang
Teka-teki silang
Penelitian terhadap 488
orang dewasa di atas usia 75 dan menemukan, melakukan aktivitas kognitif
seperti mengisi teka-teki silang, membaca, atau bermain musik menunda
terjadinya penurunan memori.
Gunakan banyak indera
Gunakan banyak indera
Riset menunjukkan,
keterlibatan banyak indera akan meningkatkan kemampuan mengingat.
Misalnya, mengidentikkan bunga dengan aroma wangi, sampah dengan bau
busuk, dan sebagainya.
Sosialisasi
Sosialisasi
Para peneliti menyarankan
manusia untuk saling bersosialisasi. Itu dapat membantu mengurangi
stres dan melepaskan hormon-hormon yang berasal dari emosi negatif.
Jangan multitask
Jangan multitask
Bisa melakukan banyak hal
mungkin sebuah talenta yang luar biasa. Tapi jangan terlalu sering
melakukan banyak pekerjaan bersamaan. Membelah perhatian membuat tidak
produktif.
Pengulangan
Pengulangan
Saat harus menghafal
sesuatu, ulangi berkali-kali. Dengan begitu, memori akan bertambah dari
waktu ke waktu. Kedengarannya sederhana, tapi itu baik untuk untuk
memaksimalkan memori.
Joging
Joging
Penelitian menunjukkan,
joging meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang produksi saraf.
Cukup joging enam menit dalam sehari, memori akan meningkat.
Makanan bergizi
Para peneliti juga
menemukan, mengonsumsi makanan yang kaya akan omega 3 seperti salmon,
kenari, dan kacang kedelai dapat meningkatkan kerja memori. Otak pun
bisa berpikir lebih cerdas.
Makanan bergizi
Kiwi Sungold, Buah Segar Lebih Kaya Manfaat
Tak hanya segar, kiwi juga kaya manfaat. Kini, buah dengan paduan rasa
asam dan manis itu hadir dengan varian baru. Dagingnya tak lagi hanya
berwarna hijau, tapi kuning keemasan.
Varian baru itu diluncurkan langsung oleh perusahaan asal Selandia Baru. Setelah 10 tahun inovasi, akhirnya hasil penelitian yang cita rasanya nikmat itu hadir di Indonesia, sejak Mei 2014 lalu.
“Inovasi dilakukan untuk pengembangan buah kiwi yang sesuai selera dan kebutuhan konsumen,” ujar Deviana Nugraeni, Zespri Marketing Manager untuk Indonesia di Jeruk Purut, Senin, 2 Juni 2014.
Yang terpenting, kiwi sungold dikembangkan dengan teknik alami. “Kami tidak menggunakan GMO atau Genetically Modified Organism, melainkan teknik perkawinan silang alami sehingga buah kiwi yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Kiwi sungold tak hanya berbeda soal warna. Secara kualitas, buah itu juga lebih baik. Ukurannya lebih besar, bentuknya oval sempurna. Rasanya lebih manis, kulitnya lebih halus, daging buahnya pun lebih lembut. Kandungan airnya lebih banyak dari kiwi biasa.
“Selain itu, buah kiwi ini juga tahan hama dan dapat disimpan lebih lama,” lanjut Deviana.
Soal manfaat kesehatan, tak perlu ditanya. Menurut studi, kiwi sungold mengandung vitamin C tiga kali lipat lebih banyak dari jeruk, serat tiga kali lipat dari anggur, dan nutrisi 10 kali lipat lebih baik dari apel.
Mengonsumsi satu sampai dua kiwi sungold setiap hari, akan menunjang fungsi normal sistem kekebalan tubuh. Rasa letih dan suasana hati pun terobati. Buah juga mampu mengurangi kerusakan oksidasi sel tubuh serta meningkatkan perbaikan DNA yang disebabkan radikal bebas.
Varian baru itu diluncurkan langsung oleh perusahaan asal Selandia Baru. Setelah 10 tahun inovasi, akhirnya hasil penelitian yang cita rasanya nikmat itu hadir di Indonesia, sejak Mei 2014 lalu.
“Inovasi dilakukan untuk pengembangan buah kiwi yang sesuai selera dan kebutuhan konsumen,” ujar Deviana Nugraeni, Zespri Marketing Manager untuk Indonesia di Jeruk Purut, Senin, 2 Juni 2014.
Yang terpenting, kiwi sungold dikembangkan dengan teknik alami. “Kami tidak menggunakan GMO atau Genetically Modified Organism, melainkan teknik perkawinan silang alami sehingga buah kiwi yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Kiwi sungold tak hanya berbeda soal warna. Secara kualitas, buah itu juga lebih baik. Ukurannya lebih besar, bentuknya oval sempurna. Rasanya lebih manis, kulitnya lebih halus, daging buahnya pun lebih lembut. Kandungan airnya lebih banyak dari kiwi biasa.
“Selain itu, buah kiwi ini juga tahan hama dan dapat disimpan lebih lama,” lanjut Deviana.
Soal manfaat kesehatan, tak perlu ditanya. Menurut studi, kiwi sungold mengandung vitamin C tiga kali lipat lebih banyak dari jeruk, serat tiga kali lipat dari anggur, dan nutrisi 10 kali lipat lebih baik dari apel.
Mengonsumsi satu sampai dua kiwi sungold setiap hari, akan menunjang fungsi normal sistem kekebalan tubuh. Rasa letih dan suasana hati pun terobati. Buah juga mampu mengurangi kerusakan oksidasi sel tubuh serta meningkatkan perbaikan DNA yang disebabkan radikal bebas.
Minggu, 01 Juni 2014
Persamaan Orang Gila Dan Jenius
Tahukah anda, antara Gila dan Jenius sangat tipis batasnya? Setidaknya demikian hasil kajian ilmiah yang berbasis di Stockholm, Swedia, Karolinska Institute.
Temuan yang dimuat dalam laman jurnal ilmiah The Local menyebut bahwa dalam banyak hal, proses kerja otak orang jenius memiliki kesamaan dengan otak orang sakit jiwa atau penderita scizofrenia."Kami sudah mempelajari otak manusia dan salah satu tipe reseptor yang bernama Dopamine. Di sini terlihat sistem dopamine orang yang sangat Kreatif, sama dengan dopamine penderita Scizofrenia," kata Dr Fredrick Ullen, peneliti yang memimpin studi tersebut.
Penelitian ini, kata dia, menjadi bukti bahwa tidak ada batas yang jelas antara manusia jenius dan orang gila. Satu-satunya hal yang secara jelas membedakan di antara keduanya, kata dia, hanyalah kreativitas.
Sedangkan persamaan menonjol di antara otak orang gila dan orang jenius adalah keduanya sama-sama memiliki kemampuan yang rendah dalam menyaring informasi yang diterimanya. Kondisi tersebut, kata Ullen, membuka peluang yang sangat besar bagi munculnya pemikiran-pemikiran kreatif.Banyaknya informasi yang masuk tanpa melalui penyaringan, dinilainya, berpotensi menciptakan logika-logika baru yang sulit dimunculkan oleh otak manusia pada umumnya.
"Berpikir di luar kotak (out of the box), bisa terjadi karena kemampuan otak yang tidak utuh," imbuh Ullen seperti dikutip The Local. Mungkin itu juga sebabnya orang yang mempunyai pemikiran hebat, bahkan penemuan hebat kadang dikatakan Gila. Gila karena pemikirannya yang begitu hebat dan penemuannya yang dapat merubah dunia.
Temuan yang dimuat dalam laman jurnal ilmiah The Local menyebut bahwa dalam banyak hal, proses kerja otak orang jenius memiliki kesamaan dengan otak orang sakit jiwa atau penderita scizofrenia."Kami sudah mempelajari otak manusia dan salah satu tipe reseptor yang bernama Dopamine. Di sini terlihat sistem dopamine orang yang sangat Kreatif, sama dengan dopamine penderita Scizofrenia," kata Dr Fredrick Ullen, peneliti yang memimpin studi tersebut.
Penelitian ini, kata dia, menjadi bukti bahwa tidak ada batas yang jelas antara manusia jenius dan orang gila. Satu-satunya hal yang secara jelas membedakan di antara keduanya, kata dia, hanyalah kreativitas.
Sedangkan persamaan menonjol di antara otak orang gila dan orang jenius adalah keduanya sama-sama memiliki kemampuan yang rendah dalam menyaring informasi yang diterimanya. Kondisi tersebut, kata Ullen, membuka peluang yang sangat besar bagi munculnya pemikiran-pemikiran kreatif.Banyaknya informasi yang masuk tanpa melalui penyaringan, dinilainya, berpotensi menciptakan logika-logika baru yang sulit dimunculkan oleh otak manusia pada umumnya.
"Berpikir di luar kotak (out of the box), bisa terjadi karena kemampuan otak yang tidak utuh," imbuh Ullen seperti dikutip The Local. Mungkin itu juga sebabnya orang yang mempunyai pemikiran hebat, bahkan penemuan hebat kadang dikatakan Gila. Gila karena pemikirannya yang begitu hebat dan penemuannya yang dapat merubah dunia.
Diet Rendah Karbohidrat Pangkas Risiko Penyakit Jantung
Bermacam-macam cara dilakukan untuk menjauhkan risiko penyakit jantung, namun pola makan selalu menjadi salah satu cara yang paling penting. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan, pola makan rendah karbohidrat dan tinggi sayur-sayuran atau vegan dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10 persen dalam 10 tahun.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal BMJ Open tersebut melibatkan 39 pria dan wanita yang kelebihan berat badan. Mereka dipantau dari April 2005 hingga November 2006.
Sebagian dari peserta mengikuti diet rendah karbohidrat dan vegan yang dikenal dengan nama diet "Eco-Atkins". Sementara sebagian lainnya mengkuti diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak. Kedua kelompok melakukan pola makan tersebut dalam periode enam bulan.
Peserta diet Eco-Atkins memilih makanan mereka sesuai dengan apa yang sudah direkomendasikan. Rata-rata mereka mengonsumsi karbohidrat 26 persen dari total kalori yang mereka makan. Sisanya 31 persen berasal dari protein, dan 43 persennya dari lemak yang sebagian besar merupakan minyak sayur.
Secara keseluruhan, peserta diet Eco-Atkins mengalami penurunan 10 persen kadar kolesterol dan berat badan mereka rata-rata 1,8 kilogram lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang makan tinggi karbohidrat, rendah lemak.
Berdasarkan hasil temuan ini, peneliti David Jenkins dari St Michael's Hospital di Toronto, Kanada, mengalkulasikan, diet Eco-Atkins bisa mengurangi 10 persen risiko penyakit jantung dalam jangka waktu 10 tahun.
"Kami menyimpulkan, diet penurunan berat badan dengan cara makan lebih sedikit karbohidrat yang diganti dengan sayuran, kacang-kacangan, dan minyak sayur dapat memperbaiki kadar kolesterol "jahat" dan berat badan. Keduanya merupakan faktor risiko dari penyakit jantung," kata dia.
Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek diet rendah karbohidrat dan vegan hanya terdapat pada faktor risiko penyakit jantung saja, atau benar-benar pada penyakit jantung itu sendiri.
7 Strategi Makan di Luar Tanpa Merusak Diet
Saat melakukan diet, satu hal yang penting adalah komitmen Anda untuk terus melakukannya. Namun, kita tidak selalu berada dalam keadaan yang memudahkan untuk menjalani diet, misalnya saat diundang makan bersama atau harus menghadiri sebuah pesta.
Menurut JJ Virgin, pakar fitnes dan nutrisi asal Amerika Serikat, makanan di restoran sering kali mengandung kalori lebih banyak daripada yang dibayangkan. Bahkan makanan sehat pun mungkin tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, contohnya salad.
Salad mungkin terdengar sehat dengan komposisi sayur, buah kering, atau kacang, tetapidressing atau saus yang dipakai dapat membuat lonjakan kalori dan lemak pada makanan ini. Bahkan keju yang ditambahkan pada salad dapat meningkatkan jumlah kalorinya setara dengan kalori pada burger keju atau gorengan dalam porsi yang sama.
Meskipun begitu, tidak perlu merasa terlalu khawatir makan di luar akan merusak diet Anda. Virgin memberikan kiat-kiat yang mungkin bisa membantu Anda sebagai berikut.
1. Jangan terlalu terpaut pada menu
Menu di restoran sejatinya hanya rekomendasi, tetapi sebenarnya Anda bisa meminta untuk mengganti bahan-bahan di dalam supaya lebih sehat. Misalnya, menu bayam dan salmon disajikan dengan keju, Anda bisa meminta untuk mengganti kejunya dengan sayuran.
Menu di restoran sejatinya hanya rekomendasi, tetapi sebenarnya Anda bisa meminta untuk mengganti bahan-bahan di dalam supaya lebih sehat. Misalnya, menu bayam dan salmon disajikan dengan keju, Anda bisa meminta untuk mengganti kejunya dengan sayuran.
2. Mulai dengan salad
Makan salad terlebih dulu sebelum makan makanan lain akan menekan nafsu makan makanan tinggi kalori. Namun, pastikan dressing yang Anda gunakan adalah cuka atau minyak zaitun saja.
Makan salad terlebih dulu sebelum makan makanan lain akan menekan nafsu makan makanan tinggi kalori. Namun, pastikan dressing yang Anda gunakan adalah cuka atau minyak zaitun saja.
3. Waspada makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak lemak sehingga lebih baik Anda memesan makanan dengan cara olah direbus, dibakar, atau dipanggang.
Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak lemak sehingga lebih baik Anda memesan makanan dengan cara olah direbus, dibakar, atau dipanggang.
4. Tanya detail penyajian
Saat melihat menu, mungkin ada hal-hal yang Anda tidak mengerti soal penyajian dari makanan yang akan dipesan. Maka, ketahuilah terlebih dahulu supaya tidak menyesal saat makan, misalnya ada pelengkap sajian yang tinggi lemak jenuh, bahkan menyebabkan alergi.
Saat melihat menu, mungkin ada hal-hal yang Anda tidak mengerti soal penyajian dari makanan yang akan dipesan. Maka, ketahuilah terlebih dahulu supaya tidak menyesal saat makan, misalnya ada pelengkap sajian yang tinggi lemak jenuh, bahkan menyebabkan alergi.
5. Sadar diri
Jika tujuan makan malam adalah untuk merayakan sesuatu, maka fokuslah terhadap hal yang dirayakan itu, bukan terhadap makanan. Anda bisa memperbanyak pembicaraan dengan teman-teman makan malam Anda daripada sibuk memperhatikan makanan.
Jika tujuan makan malam adalah untuk merayakan sesuatu, maka fokuslah terhadap hal yang dirayakan itu, bukan terhadap makanan. Anda bisa memperbanyak pembicaraan dengan teman-teman makan malam Anda daripada sibuk memperhatikan makanan.
6. Kurangi porsinya
Menu di restoran umumnya disajikan dalam porsi besar. Maka, ada baiknya Anda memesan setengah porsi saja atau membaginya ke teman.
Menu di restoran umumnya disajikan dalam porsi besar. Maka, ada baiknya Anda memesan setengah porsi saja atau membaginya ke teman.
7. Cukup tiga gigit
Tak bisa dimungkiri, di acara makan malam tentunya ada hidangan yang sangat menarik perhatian Anda. Sayangnya, jika makanan itu berkalori tinggi, tentulah akan merusak diet. Maka, puaskan keinginan untuk makan makanan tersebut dengan hanya mencicip tiga gigitan.
Tak bisa dimungkiri, di acara makan malam tentunya ada hidangan yang sangat menarik perhatian Anda. Sayangnya, jika makanan itu berkalori tinggi, tentulah akan merusak diet. Maka, puaskan keinginan untuk makan makanan tersebut dengan hanya mencicip tiga gigitan.
Merokok Tingkatkan Risiko Kematian Stroke dan Kanker
Sebuah penelitian yang baru saja diterbitkan pada the Journal of Clinical Sleep Medicineedisi April 2014 menunjukkan bahwa mendengkur dengan henti nafas yang parah akan tingkatkan risiko kematian, stroke dan kanker.
Masyarakat kita mungkin telah terbiasa dengan ngorok. Suara dengkuran yang mengganggu teman tidur sering kali dianggap sebagai sesuatu yang wajar, bahkan dijadikan bahan tertawaan. Tetapi sebenarnya mendengkur menyimpan potensi bahaya yang serius.
Henti nafas saat tidur atau sleep apnea merupakan salah satu penyebab hipertensi, berbagai penyakit jantung, diabetes, stroke, bahkan kematian.
Mendengkur terjadi karena saluran nafas yang menyempit saat tidur. Akibatnya saluran nafas bisa tersumbat hingga tak ada udara yang dapat lewat. Perhatikan saja para pendengkur. Di antara ngorok, terkadang diikuti episode sunyi, namun gerakan nafas tampak menghebat. Penderita tampak sesak seolah tercekik dalam tidurnya. Setelah beberapa waktu, seketika ia akan tampak tersedak dan mengambil nafas, lalu mendengkur kembali.
Tetapi tak semua dengkuran berarti sleep apnea. Pendengkur harus menjalani pemeriksaan tidur di laboratorium tidur terlebih dahulu untuk memastikannya. Nantinya penderita sleep apnea akan dikategorikan menjadi dengkuran tanpa henti nafas, sleep apnea ringan, sedang atau berat berdasarkan jumlah henti nafas perjam yang dialaminya.
Penelitian
Sebuah tim peneliti di Australia mencatat dan mengikuti 397 orang dewasa selama 20 tahun. Para peserta diperiksakan dengkurnya lalu dikategorikan berdasarkan derajat keparahansleep apnea.
Hasilnya, risiko kematian penderita sleep apnea yang sedang dan berat adalah 4x lipat dari pendengkur tanpa sleep apnea. Mereka juga memiliki risiko 4x lipat terserang stroke. Sementara kemungkinan menderita kanker adalah 2,5 kali lipat dan kemungkinan meninggal akibat kanker adalah tiga kali lipat.
Sejatinya mendengkur dan sleep apnea selalu dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Tetapi penelitian pada populasi kota Busselton di Australia ini juga menunjukkan risiko kematian akibat kanker pada pendengkur. Ini memberikan kemungkinan lain tentang hubungan obesitas dan kanker.
Hubungan diantara sleep apanea dan kanker belum sepenuhnya dipahami. Kelompok peneliti di Spanyol menemukan bahwa tikus dengan kondisi oksigen malam hari yang dibuat mirip dengan pendengkur atau penderita sleep apnea, akan akibatkan percepatan pertumbuhan sel-sel kanker.
Masyarakat kita mungkin telah terbiasa dengan ngorok. Suara dengkuran yang mengganggu teman tidur sering kali dianggap sebagai sesuatu yang wajar, bahkan dijadikan bahan tertawaan. Tetapi sebenarnya mendengkur menyimpan potensi bahaya yang serius.
Henti nafas saat tidur atau sleep apnea merupakan salah satu penyebab hipertensi, berbagai penyakit jantung, diabetes, stroke, bahkan kematian.
Mendengkur terjadi karena saluran nafas yang menyempit saat tidur. Akibatnya saluran nafas bisa tersumbat hingga tak ada udara yang dapat lewat. Perhatikan saja para pendengkur. Di antara ngorok, terkadang diikuti episode sunyi, namun gerakan nafas tampak menghebat. Penderita tampak sesak seolah tercekik dalam tidurnya. Setelah beberapa waktu, seketika ia akan tampak tersedak dan mengambil nafas, lalu mendengkur kembali.
Tetapi tak semua dengkuran berarti sleep apnea. Pendengkur harus menjalani pemeriksaan tidur di laboratorium tidur terlebih dahulu untuk memastikannya. Nantinya penderita sleep apnea akan dikategorikan menjadi dengkuran tanpa henti nafas, sleep apnea ringan, sedang atau berat berdasarkan jumlah henti nafas perjam yang dialaminya.
Penelitian
Sebuah tim peneliti di Australia mencatat dan mengikuti 397 orang dewasa selama 20 tahun. Para peserta diperiksakan dengkurnya lalu dikategorikan berdasarkan derajat keparahansleep apnea.
Hasilnya, risiko kematian penderita sleep apnea yang sedang dan berat adalah 4x lipat dari pendengkur tanpa sleep apnea. Mereka juga memiliki risiko 4x lipat terserang stroke. Sementara kemungkinan menderita kanker adalah 2,5 kali lipat dan kemungkinan meninggal akibat kanker adalah tiga kali lipat.
Sejatinya mendengkur dan sleep apnea selalu dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Tetapi penelitian pada populasi kota Busselton di Australia ini juga menunjukkan risiko kematian akibat kanker pada pendengkur. Ini memberikan kemungkinan lain tentang hubungan obesitas dan kanker.
Hubungan diantara sleep apanea dan kanker belum sepenuhnya dipahami. Kelompok peneliti di Spanyol menemukan bahwa tikus dengan kondisi oksigen malam hari yang dibuat mirip dengan pendengkur atau penderita sleep apnea, akan akibatkan percepatan pertumbuhan sel-sel kanker.
Cegah Penularan MERS Saat Ibadah Umrah
Kita harus mencermati perkembangan penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Arab Saudi saat ini dan mencermati kasus-kasus yang telah tersebar ke beberapa negara. Termasuk beberapa kasus di Indonesia yang diduga MERS.
Terakhir ada satu kasus dari kota Medan yang baru saja pulang umrah yang diduga MERS dengan gejala MERS meninggal kemarin 4 Mei 2014 dan hanya sempat dirawat beberapa jam di RSU Adam Malik. Sampai sejauh ini belum ada obat dan vaksin untuk penyakit MERS ini.
Di Arab saudi sendiri kasus ini yang awalnya terjadi ratusan kilometer dari Riyadh ternyata sudah tersebar ke kota dimana jemaah umrah berada seperti Mekah, Madinah dan Jedah. Bahkan 1 jemaah umrah Mesir meninggal dunia beberapa saat lalu.
Memang saat ini pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Indonesia belum memberlakukan travel warning utk para jemaah umrah, walau terdapat pembatasan pemberian visa oleh pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Indonesia melalui pernyataan 3 menteri hari ini 5 Mei 2014 yaitu Menteri Agama, Menko Kesra dan Menkes menyampaikan bahwa pemerintah tetap memberangkatkan jemaah umrah dan haji tahun ini.
Melihat perkembangan saat ini, dimana sudah ada jemaah umrah yang terkena infeksi MERS, cepat atau lambat akan ada jemaah Indonesia yang positif tertular mengingat jamaah umrah Indonesia merupakan jemaah terbesar di tanah suci.
Sebagaimana kita ketahui infeksi MERS disebabkan oleh virus korona yang menyerang saluran pernafasan bawah (paru). Pasien yang mengalami infeksi ini akan mengalami demam tinggi, batuk dan sesak nafas. Pada paru terjadi radang paru akut (Pneumonia) dan mudah terjadi komplikasi pada ginjal sampai gagal ginjal. Angka kematian cukup tinggi, sampai saat ini hampir 25 % kasus meninggal.
Mengingat kasus yang ditemukan sudah terjadi pada jemaah umrah ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para calon jemaah umrah dan petugas kesehatan yang kebetulan menangani infeksi yang terjadi pada pasien yang baru pulang umroh.
Untuk para jemaah umrah:
1. Bagi orang usia lanjut diatas 60 tahun dengan penyakit kronis dianjurkan tidak berangkat.
2. Bagi jemaah dengan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) juga dianjurkan untuk tidak berangkat.
3. Sebaiknya jemaah yang akan berangkat dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengalami infeksi.
4. Selama berada di Arab Saudi terutama jika sedang berada kerumunan sebaiknya selalu menggunakan masker terutama masker N95. Masker ini untuk orang sehat dan bertujuan untuk mencegah terhirup virus dan partikel halus.
5. Selalu mencuci tangan pakai sabun baik sebelum dan sesudah makan dan selalu kontak dengan sesuatu yang juga disentuh oleh orang lain.
5. Tetap makan dan minum cukup.
6.Konsumsi buah dan sayuran.
7. Usahakan tetap tidur cukup minimal 6 jam dalam 24 jam selama berada di tanah suci.
8. Menghindari makanan dan minuman yang manis, gorengan dan minuman yang dingin.
9. Jika demam dan batuk saat di Arab Saudi atau setelah pulang umrah segera datang berobat ke RS.
Secara khusus bagi petugas kesehatan di Indonesia untuk mencurigai MERS pada masyarakat yang mengalami demam, batuk dan sesak sepulang dari umrah atau baru datang dari Arab Saudi misal sebagai tenaga kerja.
Waspada selalu dan tetap beribadah umrah dengan nyaman.
Salam sehat,
Dr.Ari F Syam
Mantan petugas kesehatan Haji Reguler dan ONH Plus.
Terakhir ada satu kasus dari kota Medan yang baru saja pulang umrah yang diduga MERS dengan gejala MERS meninggal kemarin 4 Mei 2014 dan hanya sempat dirawat beberapa jam di RSU Adam Malik. Sampai sejauh ini belum ada obat dan vaksin untuk penyakit MERS ini.
Di Arab saudi sendiri kasus ini yang awalnya terjadi ratusan kilometer dari Riyadh ternyata sudah tersebar ke kota dimana jemaah umrah berada seperti Mekah, Madinah dan Jedah. Bahkan 1 jemaah umrah Mesir meninggal dunia beberapa saat lalu.
Memang saat ini pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Indonesia belum memberlakukan travel warning utk para jemaah umrah, walau terdapat pembatasan pemberian visa oleh pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Indonesia melalui pernyataan 3 menteri hari ini 5 Mei 2014 yaitu Menteri Agama, Menko Kesra dan Menkes menyampaikan bahwa pemerintah tetap memberangkatkan jemaah umrah dan haji tahun ini.
Melihat perkembangan saat ini, dimana sudah ada jemaah umrah yang terkena infeksi MERS, cepat atau lambat akan ada jemaah Indonesia yang positif tertular mengingat jamaah umrah Indonesia merupakan jemaah terbesar di tanah suci.
Sebagaimana kita ketahui infeksi MERS disebabkan oleh virus korona yang menyerang saluran pernafasan bawah (paru). Pasien yang mengalami infeksi ini akan mengalami demam tinggi, batuk dan sesak nafas. Pada paru terjadi radang paru akut (Pneumonia) dan mudah terjadi komplikasi pada ginjal sampai gagal ginjal. Angka kematian cukup tinggi, sampai saat ini hampir 25 % kasus meninggal.
Mengingat kasus yang ditemukan sudah terjadi pada jemaah umrah ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para calon jemaah umrah dan petugas kesehatan yang kebetulan menangani infeksi yang terjadi pada pasien yang baru pulang umroh.
Untuk para jemaah umrah:
1. Bagi orang usia lanjut diatas 60 tahun dengan penyakit kronis dianjurkan tidak berangkat.
2. Bagi jemaah dengan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) juga dianjurkan untuk tidak berangkat.
3. Sebaiknya jemaah yang akan berangkat dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengalami infeksi.
4. Selama berada di Arab Saudi terutama jika sedang berada kerumunan sebaiknya selalu menggunakan masker terutama masker N95. Masker ini untuk orang sehat dan bertujuan untuk mencegah terhirup virus dan partikel halus.
5. Selalu mencuci tangan pakai sabun baik sebelum dan sesudah makan dan selalu kontak dengan sesuatu yang juga disentuh oleh orang lain.
5. Tetap makan dan minum cukup.
6.Konsumsi buah dan sayuran.
7. Usahakan tetap tidur cukup minimal 6 jam dalam 24 jam selama berada di tanah suci.
8. Menghindari makanan dan minuman yang manis, gorengan dan minuman yang dingin.
9. Jika demam dan batuk saat di Arab Saudi atau setelah pulang umrah segera datang berobat ke RS.
Secara khusus bagi petugas kesehatan di Indonesia untuk mencurigai MERS pada masyarakat yang mengalami demam, batuk dan sesak sepulang dari umrah atau baru datang dari Arab Saudi misal sebagai tenaga kerja.
Waspada selalu dan tetap beribadah umrah dengan nyaman.
Salam sehat,
Dr.Ari F Syam
Mantan petugas kesehatan Haji Reguler dan ONH Plus.
Menjemput Maut dengan Rokok
Rokok mengandung 4.000 zat kimia berbahaya bagi tubuh. Dengan demikian, merokok sama saja dengan membeli racun dan memasukkannya ke dalam tubuh. Hal itu menjadikan merokok sebagai faktor risiko bagi enam dari delapan penyakit penyebab utama kematian. Meski amat berbahaya bagi kesehatan, jumlah perokok di Tanah Air justru terus meningkat.
Sejumlah penyakit penyebab utama kematian yang dipicu kecanduan merokok, antara lain penyakit paru kronik obstruktif, penyakit jantung iskemik, penyakit kardiovaskular, dan penyakit saluran pernapasan atas. Namun, merokok sudah seperti candu bagi sebagian orang.
Edison Poltak Siahaan (75), mantan perokok, mengaku mulai merokok saat berusia 15 tahun. Kala itu, tahun 1953, ia bersama keluarganya berekreasi ke kawasan Puncak, Bogor. Karena hampir semua saudaranya merokok, Edison pun mencoba merokok. ”Merokok biar enggak dingin karena Puncak, saat itu, dingin sekali. Tapi, ternyata badan tetap dingin, mulut saja yang hangat,” ujarnya.
Lambat laun, ia pun kecanduan rokok. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan tiga bungkus rokok. Ia mengaku sudah berusaha berhenti merokok, tetapi tidak bisa. Semua tips berhenti merokok dari berbagai sumber sudah dicoba, tetapi tubuh tetap menagih rokok. Bagi Edison, ketagihan rokok melebihi kecanduan narkoba.
Hingga akhirnya pada 2001, Edison harus menjalani operasi pengangkatan kanker pada tenggorokannya yang sudah menjalar di saluran pernapasan, setelah volume suaranya mengecil. Begitu menjerat dan mengikatnya rokok sehingga Edison masih merokok sesaat sebelum menjalani operasi.
Kini, sebuah lubang berada di tenggorokan Edison. Lubang itu menjadi semacam lubang hidung karena ia bernapas melalui tenggorokan. ”Suara saya kecil. Saya tidak bisa menangis, tidak bisa tertawa, tidak bisa berenang. Saya menjadi orang cacat seumur hidup,” tutur Edison, Jumat (30/5).
Selain kecacatan yang dialaminya, Edison menuturkan, secara ekonomi, ia telah mengeluarkan banyak biaya untuk mengobati penyakit kanker yang dideritanya. Hal itu berawal dari kecanduan merokok.
Ketua Tim Dokter Klinik Berhenti Merokok Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, Feni Fitriani Taufik, mengatakan, zat kimia utama yang menyebabkan kecanduan pada rokok adalah nikotin. Ketika seseorang mengisap rokok, nikotin yang terkandung dalam rokok akan masuk ke saluran pernapasan, lalu masuk ke dalam darah. Hanya diperlukan 8-10 detik bagi nikotin untuk sampai ke bagian otak.
Saat nikotin sampai ke otak, akan muncul reseptor yang menangkap nikotin itu dan melepaskan dopamin, neurotransmitter yang membantu mengontrol pusat kepuasan dan kesenangan di otak. Karena itu, efek yang muncul saat merokok adalah rasa nyaman dan tenang. Itulah sebabnya perokok, terutama mereka yang mengalami depresi, akan merasa nyaman. Namun, dalam 10-15 menit, kadar dopamin akan turun kembali. Rasa nyaman pun hilang.
Merokok berulang-ulang akan menyebabkan reseptor nikotin dalam otak kian banyak. Tubuh juga akan makin nyaman karena dopamin yang dikeluarkan tambah banyak. Pada kondisi itu, tubuh biasanya akan terus ”menagih” nikotin. Ketika seorang perokok tidak merokok, akan terasa ada yang kurang.
”Kalau di awal merokok, seseorang sudah merasa tidak nyaman, misalnya batuk-batuk, biasanya ia tak akan meneruskan merokok. Tetapi, kalau pertama kali merokok biasa saja atau bahkan merasa nyaman, ia akan cenderung terus merokok,” kata Feni menjelaskan.
Apabila seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok, dia akan mengalami gejala sakaw. Gelisah, sakit kepala, mudah marah, emosional, bahkan depresi adalah gejala umum putus rokok. Tubuh yang sudah merasa nyaman mendapat asupan nikotin, menagih nikotin lagi.
Terapi berhenti merokok
Untuk itu, kini tersedia layanan medis bagi mereka yang kecanduan merokok. Salah satunya adalah Klinik Berhenti Merokok di RSUP Persahabatan. Klinik itu memiliki program bagi seorang perokok agar dapat berhenti merokok. Program yang dijalankan selama tiga bulan itu memakai metode konseling dan pengobatan.
Pada pertemuan pertama, pasien biasanya akan menjalani konsultasi bersama tim dokter. Tujuannya, agar dokter mengetahui profil pasien, kendala pasien dalam upaya berhenti merokok, memberikan tips bagaimana berhenti merokok, sekaligus memotivasi dan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk berhenti merokok. Pasien juga didorong untuk menetapkan sendiri kapan akan berhenti merokok. Pada pertemuan itu, pasien sudah diberi obat.
Obat yang digunakan dalam terapi berhenti merokok di Klinik Berhenti Merokok itu termasuk terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy/NRT). Obat itu menghalangi nikotin menempel pada reseptor di otak, sambil mengeluarkan dopamin dalam jumlah kecil. Dosis obat akan disesuaikan sehingga di akhir program, reseptor pada otak kembali normal dan tak menagih nikotin.
Untuk mengetahui sejauh mana kedisiplinan berhenti merokok, pasien diperiksa dengan alat yang bisa menghitung kadar karbon monoksida (CO) dalam udara pernapasan dan darah pasien. Kadar CO seorang perokok minimal 4 ppm (part per million). Pasien di klinik berhenti merokok RSUP Persahabatan pernah ada yang memiliki kadar CO hingga 15 ppm. Pasien itu mampu menghabiskan rokok tiga bungkus sehari. Setelah mengikuti program berhenti merokok dengan tekad kuat, ia akhirnya bisa mencapai kadar CO 3 ppm.
Selain minum obat, ada juga sejumlah metode terapi yang dapat dilakukan dalam program berhenti merokok, antara lain hipnoterapi dan akupunktur. Di Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan dua metode ini menjadi metode tambahan saja.
Sebenarnya, tidak perlu berobat ke rumah sakit jika ingin berhenti merokok. Berhenti merokok bisa dilakukan sendiri oleh si perokok. Syaratnya, tekad kuat dan disiplin.
Namun, diakui, tak semua orang mampu melakukan itu. Menurut Feni, bagi mereka yang memutuskan ikut program berhenti merokok di layanan kesehatan, kuncinya adalah dukungan dari lingkungan terdekat, baik lingkungan keluarga, tempat kerja, dan pergaulan sosial. ”Biasanya pasien menyerah saat sakaw. Karena itu, perlu dukungan dari lingkungan terdekat,” kata dia.
Oleh karena itu, sebaiknya pasien yang mengikuti program berhenti merokok didampingi saat berkunjung ke rumah sakit. Selama ini, pasien Klinik Berhenti Merokok di RSUP Persahabatan kebanyakan dari kalangan mampu secara ekonomi.
Ke depan, Feni menyatakan, layanan berhenti merokok sebaiknya tersedia di layanan kesehatan tingkat pertama. Jika membutuhkan rujukan, baru pasien berobat ke rumah sakit.
Biasanya, perokok akan berhenti merokok ketika menderita penyakit tertentu, seperti kanker dan penyakit jantung. Padahal, akan lebih baik jika tak mencoba rokok sejak awal.
Edison mengingatkan, jangan pernah mencoba merokok. Sekali merokok, kita akan kecanduan dan sulit berhenti mengisapnya. Sekali kita merokok, perlahan tetapi pasti, zat berbahaya dalam rokok akan menggerogoti tubuh hingga berujung kesakitan, bahkan menjemput maut.
Sejumlah penyakit penyebab utama kematian yang dipicu kecanduan merokok, antara lain penyakit paru kronik obstruktif, penyakit jantung iskemik, penyakit kardiovaskular, dan penyakit saluran pernapasan atas. Namun, merokok sudah seperti candu bagi sebagian orang.
Edison Poltak Siahaan (75), mantan perokok, mengaku mulai merokok saat berusia 15 tahun. Kala itu, tahun 1953, ia bersama keluarganya berekreasi ke kawasan Puncak, Bogor. Karena hampir semua saudaranya merokok, Edison pun mencoba merokok. ”Merokok biar enggak dingin karena Puncak, saat itu, dingin sekali. Tapi, ternyata badan tetap dingin, mulut saja yang hangat,” ujarnya.
Lambat laun, ia pun kecanduan rokok. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan tiga bungkus rokok. Ia mengaku sudah berusaha berhenti merokok, tetapi tidak bisa. Semua tips berhenti merokok dari berbagai sumber sudah dicoba, tetapi tubuh tetap menagih rokok. Bagi Edison, ketagihan rokok melebihi kecanduan narkoba.
Hingga akhirnya pada 2001, Edison harus menjalani operasi pengangkatan kanker pada tenggorokannya yang sudah menjalar di saluran pernapasan, setelah volume suaranya mengecil. Begitu menjerat dan mengikatnya rokok sehingga Edison masih merokok sesaat sebelum menjalani operasi.
Kini, sebuah lubang berada di tenggorokan Edison. Lubang itu menjadi semacam lubang hidung karena ia bernapas melalui tenggorokan. ”Suara saya kecil. Saya tidak bisa menangis, tidak bisa tertawa, tidak bisa berenang. Saya menjadi orang cacat seumur hidup,” tutur Edison, Jumat (30/5).
Selain kecacatan yang dialaminya, Edison menuturkan, secara ekonomi, ia telah mengeluarkan banyak biaya untuk mengobati penyakit kanker yang dideritanya. Hal itu berawal dari kecanduan merokok.
Ketua Tim Dokter Klinik Berhenti Merokok Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, Feni Fitriani Taufik, mengatakan, zat kimia utama yang menyebabkan kecanduan pada rokok adalah nikotin. Ketika seseorang mengisap rokok, nikotin yang terkandung dalam rokok akan masuk ke saluran pernapasan, lalu masuk ke dalam darah. Hanya diperlukan 8-10 detik bagi nikotin untuk sampai ke bagian otak.
Saat nikotin sampai ke otak, akan muncul reseptor yang menangkap nikotin itu dan melepaskan dopamin, neurotransmitter yang membantu mengontrol pusat kepuasan dan kesenangan di otak. Karena itu, efek yang muncul saat merokok adalah rasa nyaman dan tenang. Itulah sebabnya perokok, terutama mereka yang mengalami depresi, akan merasa nyaman. Namun, dalam 10-15 menit, kadar dopamin akan turun kembali. Rasa nyaman pun hilang.
Merokok berulang-ulang akan menyebabkan reseptor nikotin dalam otak kian banyak. Tubuh juga akan makin nyaman karena dopamin yang dikeluarkan tambah banyak. Pada kondisi itu, tubuh biasanya akan terus ”menagih” nikotin. Ketika seorang perokok tidak merokok, akan terasa ada yang kurang.
”Kalau di awal merokok, seseorang sudah merasa tidak nyaman, misalnya batuk-batuk, biasanya ia tak akan meneruskan merokok. Tetapi, kalau pertama kali merokok biasa saja atau bahkan merasa nyaman, ia akan cenderung terus merokok,” kata Feni menjelaskan.
Apabila seorang perokok tiba-tiba berhenti merokok, dia akan mengalami gejala sakaw. Gelisah, sakit kepala, mudah marah, emosional, bahkan depresi adalah gejala umum putus rokok. Tubuh yang sudah merasa nyaman mendapat asupan nikotin, menagih nikotin lagi.
Terapi berhenti merokok
Untuk itu, kini tersedia layanan medis bagi mereka yang kecanduan merokok. Salah satunya adalah Klinik Berhenti Merokok di RSUP Persahabatan. Klinik itu memiliki program bagi seorang perokok agar dapat berhenti merokok. Program yang dijalankan selama tiga bulan itu memakai metode konseling dan pengobatan.
Pada pertemuan pertama, pasien biasanya akan menjalani konsultasi bersama tim dokter. Tujuannya, agar dokter mengetahui profil pasien, kendala pasien dalam upaya berhenti merokok, memberikan tips bagaimana berhenti merokok, sekaligus memotivasi dan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk berhenti merokok. Pasien juga didorong untuk menetapkan sendiri kapan akan berhenti merokok. Pada pertemuan itu, pasien sudah diberi obat.
Obat yang digunakan dalam terapi berhenti merokok di Klinik Berhenti Merokok itu termasuk terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy/NRT). Obat itu menghalangi nikotin menempel pada reseptor di otak, sambil mengeluarkan dopamin dalam jumlah kecil. Dosis obat akan disesuaikan sehingga di akhir program, reseptor pada otak kembali normal dan tak menagih nikotin.
Untuk mengetahui sejauh mana kedisiplinan berhenti merokok, pasien diperiksa dengan alat yang bisa menghitung kadar karbon monoksida (CO) dalam udara pernapasan dan darah pasien. Kadar CO seorang perokok minimal 4 ppm (part per million). Pasien di klinik berhenti merokok RSUP Persahabatan pernah ada yang memiliki kadar CO hingga 15 ppm. Pasien itu mampu menghabiskan rokok tiga bungkus sehari. Setelah mengikuti program berhenti merokok dengan tekad kuat, ia akhirnya bisa mencapai kadar CO 3 ppm.
Selain minum obat, ada juga sejumlah metode terapi yang dapat dilakukan dalam program berhenti merokok, antara lain hipnoterapi dan akupunktur. Di Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan dua metode ini menjadi metode tambahan saja.
Sebenarnya, tidak perlu berobat ke rumah sakit jika ingin berhenti merokok. Berhenti merokok bisa dilakukan sendiri oleh si perokok. Syaratnya, tekad kuat dan disiplin.
Namun, diakui, tak semua orang mampu melakukan itu. Menurut Feni, bagi mereka yang memutuskan ikut program berhenti merokok di layanan kesehatan, kuncinya adalah dukungan dari lingkungan terdekat, baik lingkungan keluarga, tempat kerja, dan pergaulan sosial. ”Biasanya pasien menyerah saat sakaw. Karena itu, perlu dukungan dari lingkungan terdekat,” kata dia.
Oleh karena itu, sebaiknya pasien yang mengikuti program berhenti merokok didampingi saat berkunjung ke rumah sakit. Selama ini, pasien Klinik Berhenti Merokok di RSUP Persahabatan kebanyakan dari kalangan mampu secara ekonomi.
Ke depan, Feni menyatakan, layanan berhenti merokok sebaiknya tersedia di layanan kesehatan tingkat pertama. Jika membutuhkan rujukan, baru pasien berobat ke rumah sakit.
Biasanya, perokok akan berhenti merokok ketika menderita penyakit tertentu, seperti kanker dan penyakit jantung. Padahal, akan lebih baik jika tak mencoba rokok sejak awal.
Edison mengingatkan, jangan pernah mencoba merokok. Sekali merokok, kita akan kecanduan dan sulit berhenti mengisapnya. Sekali kita merokok, perlahan tetapi pasti, zat berbahaya dalam rokok akan menggerogoti tubuh hingga berujung kesakitan, bahkan menjemput maut.
Pentingnya Tutup Pentil Ban bagi Keselamatan Berkendara
Tutup pentil ban atau biasa disebut valve cap sering diremehkan. Wujudnya yang kecil dan menjadi bagian dari ban yang kotor membuat banyak orang mengesampingkan benda ini. Namun, sebenarnya, dalam rancang bangun kendaraan, benda seremeh dan sekecil apa pun dipastikan punya fungsi.
Karena sering dianggap sepele padahal cukup signifikan menambah unsur keselamatan, Humas Mabes Polri pun memberikan imbauan pentingnya peranti kecil ini. Jika ada yang punya pengalaman ditilang karena tutup pentil, permasalahannya bukan karena hal kecil, melainkan lebih jauh karena keselamatan berkendara yang disokong oleh ban dan bagian-bagiannya.
Dijelaskan, ada dua peran tutup pentil yang berhubungan dengan keselamatan berkendara, yaitu
1. Benda ini bertugas mencegah kotoran. Debu, air, atau bahkan lumpur yang masuk ke daerah pentil dapat merusak katup dan berbagai peranti di dalamnya (termasuk per, penonjok kecil, dan sil karet).
Jika dibiarkan lama, dikhawatirkan timbul korosi yang menyebabkan katup bocor atau membuat sil karet getas. Alhasil, pentil akan rusak dan menimbulkan kebocoran halus. Karena tekanan angin ban sangat penting sehubungan dengan keselamatan berkendara, polisi juga memberi perhatian untuk bagian ini.
2. Fungsi kedua, tutup pentil juga mencegah agar udara yang ada di dalam ban tidak keluar melalui celah kecil katup pentil. Andai pentil rusak pun, dengan adanya tutup, kebocoran masih bisa ditahan perlahan, tidak drastis membuat ban kempes yang tentunya akan berbahaya.
Karena sering dianggap sepele padahal cukup signifikan menambah unsur keselamatan, Humas Mabes Polri pun memberikan imbauan pentingnya peranti kecil ini. Jika ada yang punya pengalaman ditilang karena tutup pentil, permasalahannya bukan karena hal kecil, melainkan lebih jauh karena keselamatan berkendara yang disokong oleh ban dan bagian-bagiannya.
Dijelaskan, ada dua peran tutup pentil yang berhubungan dengan keselamatan berkendara, yaitu
1. Benda ini bertugas mencegah kotoran. Debu, air, atau bahkan lumpur yang masuk ke daerah pentil dapat merusak katup dan berbagai peranti di dalamnya (termasuk per, penonjok kecil, dan sil karet).
Jika dibiarkan lama, dikhawatirkan timbul korosi yang menyebabkan katup bocor atau membuat sil karet getas. Alhasil, pentil akan rusak dan menimbulkan kebocoran halus. Karena tekanan angin ban sangat penting sehubungan dengan keselamatan berkendara, polisi juga memberi perhatian untuk bagian ini.
2. Fungsi kedua, tutup pentil juga mencegah agar udara yang ada di dalam ban tidak keluar melalui celah kecil katup pentil. Andai pentil rusak pun, dengan adanya tutup, kebocoran masih bisa ditahan perlahan, tidak drastis membuat ban kempes yang tentunya akan berbahaya.
Soal bahan dan model, dijelaskan tidak ada masalah. Paling penting adalah mencari tutup pentil yang atau pas dengan lubang (jika tutup pentil asli bawaan hilang).
JenisAda beberapa jenis tutup pentil ban. Paling sederhana dan mudah ditemui, berbahan plastik dan standar warna hitam. Hanya, model ini berpotensi getas dalam jangka waktu tertentu. Ada tutup pentil berbahan metal. Biasanya, di bagian dalam terdapat sil karet yang untuk menyumpal rapat lubang masuknya udara di pentil ban.
Jenis ketiga, tutup pentil ban dengan indikator tekanan angin. Bila indikatornya menyala hijau berarti tekanan angin normal. Jika warna kuning muncul tandanya tekanan angin berkurang. Merah, berarti ban tidak aman untuk dikendarai.
Ada juga tutup pentil ban dengan fungsi dekoratif. Tujuan utamanya sebagai kosmetik yang mempercantik tampilan kendaraan. Modelnya macam-macam, dari kepala tengkorak, bola basket, dadu, dan sebagainya.
Jenis ketiga, tutup pentil ban dengan indikator tekanan angin. Bila indikatornya menyala hijau berarti tekanan angin normal. Jika warna kuning muncul tandanya tekanan angin berkurang. Merah, berarti ban tidak aman untuk dikendarai.
Ada juga tutup pentil ban dengan fungsi dekoratif. Tujuan utamanya sebagai kosmetik yang mempercantik tampilan kendaraan. Modelnya macam-macam, dari kepala tengkorak, bola basket, dadu, dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)